Afghanistan. Nama negeri itu sudah bersinonim dengan perang tanpa henti, kemiskinan, maut, bom bunuh diri, kehancuran, perempuan tanpa wajah, dan ratapan pilu. Nama yang sudah begitu tidak asing, namun tetap menyimpan misteri yang mencekam.
Pada setiap langkah di negeri ini, debu menyeruak ke rongga mulut, kerongkongan, lubang hidung, kelopak mata. Bulir-bulir debu yang hampa tanpa makna, tetapi menjadi saksi pertumpahan darah bangsa-bangsa, selama ribuan tahun.
Aura petualangan berembus, dari gurun gersang, gunung salju, padang hijau, lembah kelam, langit biru, danau ajaib, hingga ke sungai yang menggelegak hebat. Semangat terpancar dari tatap mata lelaki berjenggot lebat dalam balutan serban, derap kaki kuda yang mengentak, gemercik teh, tawa riang para bocah, impian para pengungsi, peninggalan peradaban, hingga letupan bedil Kalashnikov.
Agustinus Wibowo menapaki berbagai penjuru negeri perang ini sendirian, untuk menyibak misteri prosesi kehidupan di tanah magis yang berabad-abad ditelantarkan, dijajah, dan dilupakan. Menyibak cadar negeri cantik nan memikat, Afghanistan.
© 2022 Storyside (Buku audio ): 9789152133675
Tanggal rilis
Buku audio : 5 Januari 2022
Afghanistan. Nama negeri itu sudah bersinonim dengan perang tanpa henti, kemiskinan, maut, bom bunuh diri, kehancuran, perempuan tanpa wajah, dan ratapan pilu. Nama yang sudah begitu tidak asing, namun tetap menyimpan misteri yang mencekam.
Pada setiap langkah di negeri ini, debu menyeruak ke rongga mulut, kerongkongan, lubang hidung, kelopak mata. Bulir-bulir debu yang hampa tanpa makna, tetapi menjadi saksi pertumpahan darah bangsa-bangsa, selama ribuan tahun.
Aura petualangan berembus, dari gurun gersang, gunung salju, padang hijau, lembah kelam, langit biru, danau ajaib, hingga ke sungai yang menggelegak hebat. Semangat terpancar dari tatap mata lelaki berjenggot lebat dalam balutan serban, derap kaki kuda yang mengentak, gemercik teh, tawa riang para bocah, impian para pengungsi, peninggalan peradaban, hingga letupan bedil Kalashnikov.
Agustinus Wibowo menapaki berbagai penjuru negeri perang ini sendirian, untuk menyibak misteri prosesi kehidupan di tanah magis yang berabad-abad ditelantarkan, dijajah, dan dilupakan. Menyibak cadar negeri cantik nan memikat, Afghanistan.
© 2022 Storyside (Buku audio ): 9789152133675
Tanggal rilis
Buku audio : 5 Januari 2022
Masuki dunia cerita tanpa batas
Peringkat keseluruhan berdasarkan peringkat 4
Informative
Thought-provoking
Inspiring
Unduh aplikasinya untuk bergabung dalam percakapan dan menambahkan ulasan.
Menampilkan 3 dari 4
Hikaru
30 Apr 2023
Ditulis dengan apik sehingga seakan-akan kita ikut berpetualang bersama penulis
Agoes
6 Apr 2022
Amazing travel notes from an Indonesian journalist who went to Afghanistan, a beautiful country torn apart by war and conflict.
Enlik
12 Des 2023
Mendengarkan "Selimut Debu" sambil melalukan ziarah jalan kaki di Spanyol (Camino de Santiago) merupakan pengalaman tak terlupakan bagi saya pribadi. Saya belajar banyak soal Afghanistan dan budaya mereka lewat kacamata seorang musafir Indonesia. Pemilihan kata-kata dalam buku ini sungguh menggambarkan bagaimana kayanya diksi dan pengalaman menulis dari seorang Agustinus Wibowo.
Bahasa Indonesia
Indonesia