Masuki dunia cerita tanpa batas
Fiksi
This suspenseful saga of Tibet during the rise of Chinese Communism “conjures up a faraway world . . . panoramic and intimate at the same time” (Michiko Kakutani, The New York Times).
A lively and cinematic twentieth-century epic, Red Poppies focuses on the extravagant and brutal reign of a clan of Tibetan warlords during the rise of Chinese Communism. The story is wryly narrated by the chieftain’s son, a self-professed “idiot” who reveals the bloody feuds, seductions, secrets, and scheming behind his family’s struggles for power. When the chieftain agrees to grow opium poppies with seeds supplied by the Chinese Nationalists in exchange for modern weapons, he draws Tibet into the opium trade—and unwittingly plants the seeds for a downfall. A “swashbuckling novel,” Red Poppies is at once a political parable and a moving elegy to the lost kingdom of Tibet in all its cruelty, beauty, and romance (The New York Times Book Review).
© 2003 Mariner Books (buku elektronik ): 9780547347141
Penerjemah : Howard Goldblatt, Sylvia Li-chun Lin
Tanggal rilis
buku elektronik : 6 Mei 2003
Lebih dari 900.000 judul
Mode Anak (lingkungan aman untuk anak)
Unduh buku untuk akses offline
Batalkan kapan saja
Bagi yang ingin mendengarkan dan membaca tanpa batas.
1 akun
Akses Tanpa Batas
Akses bulanan tanpa batas
Batalkan kapan saja
Judul dalam bahasa Inggris dan Indonesia
Bagi yang ingin mendengarkan dan membaca tanpa batas
1 akun
Akses Tanpa Batas
Akses bulanan tanpa batas
Batalkan kapan saja
Judul dalam bahasa Inggris dan Indonesia
Bagi yang hanya ingin mendengarkan dan membaca dalam bahasa lokal.
1 akun
Akses Tanpa Batas
Akses tidak terbatas
Batalkan kapan saja
Judul dalam bahasa Indonesia
Bagi yang hanya ingin mendengarkan dan membaca dalam bahasa lokal.
1 akun
Akses Tanpa Batas
Akses tidak terbatas
Batalkan kapan saja
Judul dalam bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
Indonesia