Masuki dunia cerita tanpa batas
Fiksi
Set in the northern Iraqi city of Kirkuk during the 1950s, The Last of the Angels tells the slyly humorous tale of three strikingly different people in one small neighbourhood. During a labor strike against the British-run Iraq Petroleum Company, Hameed Nylon becomes a labor organizer and later a revolutionary, like his hero, Mao Tse-Tung.
His brother-in-law, the sheep butcher Khidir Musa, travels to the Soviet Union to find his long-lost brothers, and returns home to great acclaim (and personal fortune) in an airship. Meanwhile, a young boy named Burhan Abdullah discovers an old chest in the attic of his family's house that lets him talk to angels.
By turns satiric, picaresque, and apocalyptic, The Last of the Angels paints a loving, panoramic, and elegiac portrait of Kirkuk in the final years of Iraq's monarchy. But as the grim reality of modern Iraqi history catches up with the novel's events, we come to learn the depth and complexity of Hameed Nylon, Khidir Musa, and Burhan Abdullah, and al-Azzawi's comic novel becomes a moving tale of growing up in a dangerous world.
© 2007 The American University in Cairo Press (buku elektronik ): 9781617971464
Tanggal rilis
buku elektronik : 1 April 2007
Lebih dari 900.000 judul
Mode Anak (lingkungan aman untuk anak)
Unduh buku untuk akses offline
Batalkan kapan saja
Bagi yang ingin mendengarkan dan membaca tanpa batas.
1 akun
Akses Tanpa Batas
Akses bulanan tanpa batas
Batalkan kapan saja
Judul dalam bahasa Inggris dan Indonesia
Bagi yang ingin mendengarkan dan membaca tanpa batas
1 akun
Akses Tanpa Batas
Akses bulanan tanpa batas
Batalkan kapan saja
Judul dalam bahasa Inggris dan Indonesia
Bagi yang hanya ingin mendengarkan dan membaca dalam bahasa lokal.
1 akun
Akses Tanpa Batas
Akses tidak terbatas
Batalkan kapan saja
Judul dalam bahasa Indonesia
Bagi yang hanya ingin mendengarkan dan membaca dalam bahasa lokal.
1 akun
Akses Tanpa Batas
Akses tidak terbatas
Batalkan kapan saja
Judul dalam bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
Indonesia