Masuki dunia cerita tanpa batas
In Na de moord in Amsterdam keert Ian Buruma zeventien jaar na de moord op Theo van Gogh terug naar de ‘plaats delict’ en vraagt zich af wat er veranderd is en wat niet. Nederland belandde in een identiteitscrisis. Van Gogh liet zich provocerend uit, maar vóór 2 november 2004 was het ondenkbaar geweest dat iemand in ruimdenkend Nederland deze prijs voor zijn mening zou moeten betalen. Ian Buruma probeerde de crisis te doorgronden. Zijn boek stuitte destijds op kritiek van mensen die de islam zagen als een bedreiging voor ‘onze westerse waarden’. In hoeverre hadden deze critici gelijk? En hoe heeft de reactie op de moord op Van Gogh zich verder ontwikkeld? Buruma’s nieuwe essay bij dit nog steeds actuele boek is een belangrijke bijdrage aan het felle debat over rechts-populisme, de vermeende islamisering van het Westen, en het ‘multiculturele drama’ dat sommigen hadden voorspeld.
Inhoudsopgave:
Voorwoord
1 Heilige oorlog in Amsterdam: einde van een Europese idylle
2 Pim, bedankt!
3 Een gezonde roker
4 Een Nederlandse tragedie
5 Submission
6 Een veelbelovende jongen
7 In memoriam
Nawoord
Dankwoord
© 2021 Atlas Contact (Buku audio ): 9789045046198
Penerjemah : Henk Schreuder
Tanggal rilis
Buku audio : 12 Oktober 2021
Lebih dari 900.000 judul
Mode Anak (lingkungan aman untuk anak)
Unduh buku untuk akses offline
Batalkan kapan saja
Bagi yang ingin mendengarkan dan membaca tanpa batas.
1 akun
Akses Tanpa Batas
Akses bulanan tanpa batas
Batalkan kapan saja
Judul dalam bahasa Inggris dan Indonesia
Bagi yang ingin mendengarkan dan membaca tanpa batas
1 akun
Akses Tanpa Batas
Akses bulanan tanpa batas
Batalkan kapan saja
Judul dalam bahasa Inggris dan Indonesia
Bagi yang hanya ingin mendengarkan dan membaca dalam bahasa lokal.
1 akun
Akses Tanpa Batas
Akses tidak terbatas
Batalkan kapan saja
Judul dalam bahasa Indonesia
Bagi yang hanya ingin mendengarkan dan membaca dalam bahasa lokal.
1 akun
Akses Tanpa Batas
Akses tidak terbatas
Batalkan kapan saja
Judul dalam bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
Indonesia